Tanpa kau dedaunan di halaman
Tak memiliki musim
Hanya ada panas dan terik
Dedaunan yang beku rontok
Rerumputan mengering dalam debu
Dimainkan angin, menguap sobek
Mengupas dan menerbangkan rindu
Yang menghitam di cakrawala
Memang aku selalu kalah
Tapi tak menangis
Karna aku laki-laki
Dan aku takkan pula
Menjadi manusia tanpa kau
Maka ku rindu dikau dalam jiwaku
Yang terus menyusut disimpan gemawan
Di halaman yang teramat kosong ini
Berhari-hari ku cari gerisik kaki di batu-batu
Adakah kau mampir seketika saja
Untuk menyemai kecamba pohon cinta
Yang daun-daunnya
Menjadi perteduhan keluhku
Aku disini ......................
Di tengah halaman tanpa tulisan dan tanda
Menanti musim berubah
Dimana engkau datang dari mazmur
Atau dari pintu sebuah Mesjid
Memeluk sajadah penuh air mata
Untuk mencintaiku
Tak ada yang datang selain sunyi
Harapanku terus sembunyi
Selasa, 19 Agustus 2008
Kau dan musim
Diposting oleh Sy@m5Ul M4@r!ePs di 09.16
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar