Selasa, 19 Agustus 2008

Ku Kubur Segenggam Asaku

Kini Ikrar ketegaran telah tersemai
di dasar hatiku..
Aku memilih untuk melupakanmu,,
menghapus adamu di jiwaku..
Serta membunuh cinta yang kuyakini...

Karena,
ku sadari,,,
sejak berpisah denganmu..
Banyak hati insan yang kusakiti...
Dan kini baru kusadari,
masih banyak insan yang sayang dan bisa nerima aku apa adanya.

Awalnya ku ingin menjaga rasa cinta ini,,,
karena hanya kau insan yang bisa buat aku benar2 merasakan cinta..
Tapi,,,,
seiring berjalannya waktu,,,
ku mengerti kau takkan kembali...

Hari ini,,
ku takkan pernah mengharapkanmu lagi
kembali padaku...
Dibatas impian,,
kukubur segenggam asaku buatmu....
Itulah kado terakhir yang mampu kuberikan buat cinta kita...!!!

1 komentar:

Pandeglang_Kita mengatakan...

Aku sangat terkesan membaca puisimu. Aku teringat satu penyair terkenal, Acep Zamzam Noor. Ia sangat lihai merangkai kata mengungkapkan isi hatinya. Ia pandai menuliskan kegelisahannya ketika dia sedang dilanda cinta dst. Aku pun teringat dengan satu puisi Sapardi Dj Damono ketika membaca puisimu. Begini puisinya: Aku ingin mencintaimu dengan sederhana, dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu. Dengan isyarat yang tak sempat diucapkan hujan kepada awan yang menjadikannya tiada.